Mengatahui Karakter Kepribadian Lewat Tulisan?



Mengetahui karakter atau kepribadian seseorang lewat tulisan mungkin sebuah hal yang menarik untuk dibahas dalam tulisan saya kali ini, terkadang sambil bercanda kita sering berkata “jelek banget tulisan nya, pasti orangnya juga rada amburadul” tapi apa benar cletukan seperti itu? Atas dasar apa kita kemudian menilai kepribadian seseorang berdasarkan coretan tangan (tulisan) nya? Jawabanya adalah GRAFOLOGI, sebuah ilmu yang khusus mempelajari mengenai karakter, kepribadian seseorang dari melihat bentuk tulisan. Pertanyaan nya bagaimana indikasi seorang pakar Grafologi menilai sebuah karakter dari tulisan? Pertama tama, ada dua jenis (metode) cara untuk menilai karakter dan kepribadian lewat ilmu ini, yaitu teknik Perancis dan teknik Jerman . Metode jerman dengan cara melihat secara keseluruhan tulisan seseorang sedangkan sebaliknya pada teknik Perancis cenderung menganalisa per huruf nya, di cari bentuknya kemudian memahami makna baru kemudian di gabungkan kemudian di simpulkan secara keseluruhan. Seorang pemula biasanya cenderung lebih baik mempelajari teknik perancis terlebih dahulu.
Dua Metoda ini sudah memiliki tipikal analisis berbeda, pada teknik jerman seorang ahli Grafologi (graphologist ) cenderung memperhatikan pergerakan huruf, bagaimana kita menghabiskan kertas untuk ruang menulis kita, dan pembagian karakter huruf. Sedangkan pada teknik Perancis seperti saya jabarkan diatas, yaitu dengan memilah huruf per huruf, memahami karakter bentuknya dan lalu kemudian digabung kemudian di simpulkan.
Memahami bentuk tulisan dengan melihat huruf huruf tentu sangat njelimet, sebuah contoh bila kita menulis huruf i dan titiknya dengan batangnya, orang tersebut memiliki kepribadian yang teliti, itu baru huruf i loh, sedangkan alfabet ada 26 huruf, belum lagi angka ya..hmm pasti rumit sekali. Ilmu Grafologi ini diperlukan dalam hal forensik dan juga psikologi, jadi bisa saja sebuah perusahaan yang sangat memperhatikan kualitas karyawan yang akan melakukan recruitment dan tak ingin sembarangan merekrut kemudian mengandalkan jasa graphologist untuk melakukan analisa mengenai kepribadian si pelamar.
Seorang graphologist memerlukan media atau alat alat juga untuk melakukan praktek Grafologi nya, antara lain Mistar, Busur derajat dan juga alat pembesar. Pasti kita bertanya tanya, kok peralatannya seperti peralatan pertukangan? Alat alat tersebut ada fungsinya juga kok berkaitan dengan “penyelidikan” huruf huruf tersebut. Mistar digunakan untuk mengukur ukuran kertas, ukuran surat, menghitung marjin, serta mengetahui apakah huruf huruf tersebut lurus atau sedikit bergelombang atau sangat bergelombang. Busur digunakan untuk mengukur kemiringan sebuah huruf, konon cara ini memiliki kerumitan tersendiri bahkan bagi seorang pakar sekalipun. Yang terakhir adalah alat pembesar yang biasa digunakan para amatir untuk melihat secara detail bentuk dan lekuk lekuk huruf, ketegasan garis pembentuk huruf dapat terlihat bagaimana seseorang menulis sebuah huruf dalam keadaan berdetak detak jantungnya atau bisa saja dalam sebuah tekanan sehingga mempengaruhi tangan kita dalam menggerakkan pena dalam menulis. Menarik bukan? Keahlian ini bisa dimanfaatkan juga oleh kepolisian untuk menganalisa sebuah kasus.
Ilmu Grafologi sendiri merupakan cabang dari keilmuan psikologi modern Semoga penjelasan singkat diatas bisa menambah khasanah pengetahuan kita semua.